Apa yang dimaksud dengan nilai tukar?

Secara teori, nilai tukar itu sederhana. Pengertian nilai tukar menurut kamus (pencarian Google) adalah, “nilai satu mata uang untuk tujuan menukarnya dengan mata uang lain.”

Sejauh ini cukup mudah untuk dipahami. Namun dalam praktiknya, nilai tukar jauh lebih kompleks.

Nilai mata uang Anda bisa lebih atau kurang - tergantung pada layanan penukaran mata uang yang Anda pilih. Selain itu, nilai tukar yang ditawarkan oleh satu penyedia bisa naik turun dengan cepat. Tambahkan biaya ini dan itu dalam perhitungan nilai tukar, maka mustahil untuk mengetahui nilai tukar mata uang yang sebenarnya Anda dapatkan.

Jadi, mengapa ada begitu banyak nilai tukar berbeda yang tersedia? Mengapa nilai tukar tersebut begitu sering bergerak? Dan mengapa itu penting? Baca panduan singkat ini untuk mempelajari lebih lanjut.

Gambaran yang lebih besar

Nilai tukar penting bagi kami sebagai individu yang bepergian, bekerja, atau belajar di luar negeri. Tetapi, nilai tukar juga memiliki dampak yang lebih luas pada ekonomi nasional dan bentuk perdagangan global. Nilai tukar berubah berdasarkan penawaran dan permintaan mata uang tertentu. Jika lebih banyak orang ingin membelinya, nilainya naik, sementara kelebihan pasokan menyebabkan nilai tukar turun.

Pada tingkat makro ini, permintaan untuk mata uang tertentu dipengaruhi oleh seberapa yakin investor dan bisnis tentang prospek politik dan ekonomi. Ekonomi yang stabil dan berkembang mendorong suku bunga naik, sementara ketidakstabilan dapat menyebabkan pasar goyah dan nilai mata uang turun.

Rezim nilai tukar dapat berupa nilai tukar tetap (fixed) atau nilai tukar mengambang (floating). Sebagian besar negara utama dunia memiliki rezim nilai tukar mengambang - yang berarti bahwa nilai mata uang mereka naik dan turun sejalan dengan perkembangan pasar. Namun, negara lain memilih untuk menetapkan (atau ‘mematok') nilai tukar mereka terhadap nilai tukar mata uang lain. Misalnya, di Bulgaria, lev dipatok terhadap euro, yang berarti nilainya naik dan turun sesuai dengan patokan ini.

Mempelajari istilah

Secara umum, nilai tukar didorong oleh seberapa stabil dan makmur suatu negara. Dan sebagai individu, nilai tukar yang dapat kita akses tergantung pada bank dan layanan penukaran mata uang yang tersedia bagi kita.

Jika Anda merasa seperti mempelajari bahasa baru hanya untuk memahami nilai tukar, Anda tidak sendirian. Berikut adalah cara cepat untuk mempelajari istilah bank dan pastikan Anda mendapatkan penawaran yang adil.

Harga jual/beli

Dalam transaksi mata uang ritel Anda akan melihat kuotasi nilai tukar yang berbeda, tergantung pada apakah Anda membeli atau menjual mata uang.

Jadi jika Anda tinggal di Indonesia dan akan pergi berlibur ke AS, Anda perlu menukar rupiah ke dolar. Untuk melakukannya, Anda harus melihat nilai tukar ‘jual‘ dolar, yang akan digunakan untuk menghitung berapa banyak dalam dolar penyedia layanan akan menjual rupiah kepada Anda.

Jika Anda masih memiliki sisa uang dolar ketika Anda kembali ke Indonesia dan ingin menukarnya kembali ke rupiah di Indonesia, cari nilai tukar ‘beli'.

Spread

Perbedaan antara harga eceran yang ditawarkan untuk membeli dan menjual mata uang dikenal sebagai spread.

Komisi

Komisi adalah biaya yang ditambahkan oleh beberapa layanan penukaran mata uang sebagai potongan mereka untuk memproses transaksi penukaran Anda. Banyak layanan mengklaim bebas dari komisi, tetapi berhati-hatilah. Lihatlah nilai tukar yang ditawarkan dengan cermat sebelum melanjutkan transaksi, untuk memastikan Anda tidak ditipu.

Kurs silang (cross rate)

Ketika memberikan kuotasi nilai tukar, pasangan mata uang mungkin tidak termasuk mata uang domestik. Ini dikenal sebagai ‘nilai tukar silang' (cross rate). Jika Anda menukar dolar AS ke euro tetapi melakukannya dalam layanan penukaran yang berbasis di Indonesia, nilai tukar yang dikuotasi adalah nilai tukar silang karena rupiah tidak terlibat.

Kurs tengah (mid market rate(/kurs antar bank/spot

Kurs tengah juga dikenal sebagai kurs antar bank. Ini adalah nilai tukar yang akan digunakan bank jika mereka menjual mata uang satu sama lain. Ini diketahui dengan mengambil titik tengah antara harga beli dan jual yang digunakan di pasar terbuka. Ini adalah satu-satunya nilai tukar riil. Nilai tukar selain dari itu hanyalah angka yang dibuat oleh bank, termasuk potongan keuntungan mereka.

Nilai tukar spot adalah nilai tukar pada saat kuotasi (berlawanan dengan nilai tukar yang dijanjikan untuk transaksi di masa depan). Namun ketika istilah ini digunakan, ini mungkin artinya adalah nilai tukar antar bank - bukan nilai tukar ritel (fiksi).

Mengapa ada begitu banyak nilai tukar berbeda yang tersedia?

Sekarang Anda pun memahami bahasa bank, mengapa ada begitu banyak nilai tukar berbeda yang ditawarkan?

Semua penyedia penukaran mata uang memperhatikan nilai tukar pasar tengah. Tetapi, apa yang mereka lakukan setelah itu untuk menetapkan nilai tukar ‘harian‘ ritel mereka bervariasi. Karena perusahaan secara otomatis tertarik untuk menghasilkan keuntungan, setiap penyedia layanan akan menambahkan 'bumbu rahasia' mereka sendiri untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan keuntungan.

Banyak layanan penukaran mata uang mengeklaim bahwa mereka tidak mengenakan komisi. Tetapi, jika Anda menggunakan alat perbandingan dari nilai tukar ritel mereka, Anda akan melihat bahwa nilai tukar ini tidak berarti tidak ada markup. Alasannya sederhana, margin bank disembunyikan dalam nilai tukar yang mereka tawarkan. Ini mungkin membuat Anda kehilangan banyak uang dalam nilai tukar.

Dengan begitu banyak platform pertukaran mata uang yang berbeda, masing-masing menawarkan nilai tukar yang sedikit berbeda. Jadi, ini merupakan ‘peringatan' untuk para pengguna layanan pertukaran mata uang. Kami sarankan Anda untuk melakukan riset, menggunakan kalkulator konversi mata uang untuk membandingkan pilihan Anda, dan mengintip lebih dekat rincian kotor biaya-biayanya.

Pilih layanan transparan seperti Wise yang menggunakan nilai tukar pasar tengah - dan katakan tidak pada janji kosong ‘tanpa komisi'.